TEMPO.CO, London -Di dalam Inggris Raya atau United Kingdom, terdapat beberapa negara, yakni Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Salah satu negara dari persemakmuran ini yang terbesar baik dari segi wilayah dan populasi adalah Inggris.
Dikutip dari laman Britannica, Inggris merupakan sebuah negara yang dikelilingi oleh sungai-sungai yang besar dan kecil dengan tanah yang subur. Pada awal abad ke-19, Inggris merupakan pusat revolusi industri di seluruh dunia dan segera menjadi negara industri paling maju di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota-kota seperti Manchester, Birmingham, dan Liverpool bertransformasi menjadi kota industri yang mengubah bahan mentah menjadi barang-barang manufaktur untuk pasar global. Sedangkan, Lonon sebagai ibukota negara muncul sebagai salah satu kota terkemuka di dunia dan menjadi pusat politik, ekonomi, dan jaringan budaya yang tersebar hingga ke seluruh dunia.
Untuk perbatasannya, Inggris berbatasan dengan Skotlandia di bagian utara. Laut Irlandia, Wales, dan Samudera Atlantik di sebelah barat. Di sebelah selatan Inggris berbatasan dengan Selat Inggris. Dan di sebelah timur oleh Laut Utara.
Mengutip Britannica, bahasa Inggris merupakan bahasa poliglot yang artinya diambil dari berbagai sumber dan kosa katanya telah ditambah dari seluruh dunia. Bahasa ini merupakan bahasa utama di Wales, Skotlandia, Irlandia, negara persemakmuran, dan Amerika Serikat. Namun, sumber utama dari bahasa ini adalah suku Anglo Saxon yang menginvasi dan menjajah Inggris pada abad ke-5 dan ke-6.
Secara umum, topografi dari Inggris cenderung berada di dataran tinggi, kecuali wilayah timur. Sebagian besar negara ini terdiri dari lereng bukit dengan ketinggian tertinggi ditemukan di utara, barat laut, dan barat daya.
Sedangkan, cuaca di Inggris berbanding lurus dengan keberadaan topografinya. Di sekitar sungai Thames suhu dapat mencapai 2 derajat celcius pada Januari hingga 22 derajat celcius pada bulan Juli. Tercatat suhu tertinggi di Inggris berkisar di bawah 18 derajat celcius hingga di atas 32 derajat celcius.
Walau didukung dengan sumber daya manusia yang maju dan berbagai macam teknologi yang canggih, tetapi saat ini Inggris mengalami ancaman kepunahan satwa liar. Melansir laman Fauna & Flora International, sebuah publikasi yang berjudul State of Nature pada 2016 memperkirakan bahwa di seluruh Inggris 56 persen spesies menurun antara 1970 hingga 2013.
Konon, ancaman ini diakibatkan karena sebagian besar lahan hijau telah diubah selama berabad-abad menjadi pertanian, pembukaan hutan, dan penyebaran urbanisasi. Walaupun 28 persen daratan dan 17 persen perairan teritorialnya telah ditetapkan menjadi kawasan hutan lindung.
Walau diancam dengan kepunahan, Inggris masih memiliki spesies-spesies yang masih terjaga keberadaanya, yakni tupai merah, berang-berang, landak, tikus air, bluebell Inggris, dan kupu-kupu Swallowtail. Habitat alami Inggris yang terdiri dari hutan kuno hingga pegunungan terjal dan terumbu di dalam air dapat dinikmati oleh jutaan orang tidak hanya sebagai suaka margasatwa, tetapi juga sebagai tempat rekreasi, relaksasi, dan menikmati alam.
MUHAMMAD SYAIFULLOHBaca juga : Ratu Elizabeth II Terlihat Awet Muda, Berikut Rahasia Umur Panjang RatuIkuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Jakarta, CNBC Indonesia - El Salvador digadang-gadang bisa menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Sebab, negara kecil di belahan Amerika Tengah ini menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Pengesahan itu disusul dengan keputusan Presiden El Salvador, Nayib Bukele yang mengumumkan pemerintah mulai membeli 1 BTC per hari pada 16 November 2022.
Keputusan yang awalnya kontroversial ini pada akhirnya berbuah manis. Saat ini, pemerintah El Salvador sudah mengumpulkan Bitcoin bernilai lebih dari 2.000 BTC atau pernah tembus US$ 150 juta. Namun, karena nilainya yang fluktuatif, kini terpantau nilainya di kisaran US$ 118 jutaan.
Meski El Salvador sudah menggenggam Bitcoin dalam jumlah besar, Presiden Bukele bersikukuh tidak memiliki rencana untuk menjualnya. Padahal, El Salvador bisa saja mendapatkan keuntungan besar mengingat harga Bitcoin yang terus meningkat.
Para pakar memprediksi langkah tersebut dapat membawa El Salvador menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Salah satu kapitalis ventura berbasis di Silicon Valley, Tim Draper mengatakan, El Salvador sedang berkembang menjadi negara yang inovatif dan akan menjadi salah satu tempat paling menarik untuk ditinggali.
Bahkan menurutnya, jika harga Bitcoin mencapai US$ 100.000, El Salvador dapat melunasi pinjamannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
Hal senada juga diungkapkan oleh Pendiri dan CEO CrossFi, Alexander Mamasidikov yang optimis bahwa El Salvador dapat menjadi negara mandiri secara finansial dan dapat fokus penuh pada masalah internal.
Keputusan Presiden Bukele yang menegaskan tidak menjual kepemilikan Bitcoin pemerintah, memberi kepercayaan pada sebagian kecil populasi El Salvador yang telah menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran.
Seperti diketahui, El Salvador telah meninggalkan Dolar sebagai mata uang cadangan pada tahun 2021 lalu. Mamasidikov meyakini penggunaan BTC akan meningkatkan kekayaan negara tersebut ke depannya.
Salah satu alasan keputusan pemerintah El Salvador menahan penjualan mata uang kripto tersebut karena tidak ingin merusakan kepercayaan pada inisiatif Bitcoin di negara tersebut. Bitcoin tetap digenggam walaupun negara sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Sebab, meskipun banyak warga El Salvador telah menggunakan Bitcoin, pemahaman dasar tentang konsep tersebut masih terbatas. Pemerintah menahan penjualan Bitcoin untuk meningkatkan pemahaman tentang Bitcoin di negara tersebut.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!